- Back to Home »
- VOICE OF ISLAMIC | Suara Masyarakat Islam | KHOTBAH SHOLAT JUMAT
Posted by : Unknown
Kamis, 11 Maret 2010
VOICE OF ISLAMIC | Suara Masyarakat Islam | KHOTBAH SHOLAT JUMAT
Hadirin kaum muslimin jama’ah sholat Jum’ah rohimakumullah.
Mengawali khutbah saya pada siang
hari ini, perkenankanlah saya mengajak kepada jama’ah sekalian, marilah kita
senantiasa berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah swt,
dengan melaksanakan apa yang menjadi perintah-Nya, sekaligus meninggalkan apa
yang menjadi larangan-Nya. Hanya dengan cara itulah yang dapat menjadikan diri
kita termasuk hamba Allah yang termulia disisi-Nya.
Ma’asyiral muslimin
rahimakumullah.
Ada
tiga musuh kontemporer saat ini yang dihadapi oleh umat Islam pada khususnya,
dan bangsa Indonesia
pada umumnya. Ketiga musuh yang dimaksud yakni, korupsi dan suap menyuap
sebagai saudara kembarnya, perusakan lingkungan hidup, dan narkoba. Apabila ketiganya
dibiarkan begitu saja, tidak ada upaya untuk memberantas secara serius,baik
dari unsur pemerintah, organisasi, maupun masyarakat, niscaya akan berakibat
fatal dan menyakitkan bagi kehidupan umat dan bangsa dikemudian hari. Sebenarnya
dampak buruk dari ketiga hal tersebut, sudah dapat kita lihat dan kita rasakan
pada saat sekarang ini.
Hadirin kaum muslimin jama’ah
sholat jum’ah rohimakumullah.
Apabila dihitung secara global,
sesungguhnya sudah triliyunan rupiah uang Negara yang telah dicuri secara
halus, baik dalam skala besarmaupun kecil, oleh para koruptor yang terdiri dari
para oknum pejabat tinggi Negara, baik itu dari jajaran ekskutif, legislative,
maupun yudikatif. Di jajaran birokrasi juga dijumpai banyak oknum pegawai
negeri yang berbuat serupa, mulai dari tingkat pusat sampai daerah, bahkan
sampai ke tingkat pedesaan. Yang jelas budaya korupsi telah berlangsung sejak
zaman orde lama sampai sekarang. Baik dilakukan secara perorangan maupun
berjama’ah alias beramai-ramai. Sepertinya orang tidak lagi peduli atau merasa
malu untuk mencuri uang Negara yang notabene adalah uang rakyat. Seandainya
uang Negara yang diselewengkan itu dialihkan untuk kesejahteraan rakyat, saya
yakin Indonesia
tidak akan mengalami kesengsaraan seperti sekarang ini. Yang memprihatinkan
lagi adalah para pelaku korupsi tersebut, beridentitas diri sebagai seorang
muslim, yang tahu dan faham betul masalah syari’at Islam.
Padahal kita tahu bahwa Islam
sangat anti terhadap korupsi. Dalam salah satu riwayat, ketika beredar isu
bahwa Rasulullah saw, mengkorupsi ghanimah, atau harta rampasan perang, maka
Allah swt, langsung meng klarifikasi dengan firman-Nya, yang tersirat di dalam surat Ali Imran ayat 161.
161. Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam
urusan harta rampasan perang. barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan
perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa
yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.
Ma’asyiral muslimin
rahimakumullah.
Semangat anti korupsi Islam
tersebut, diperkuat dengan sebuah hadits yang menyiratkan keengganan beliau
Rasulullah saw, ketika hendak mensholatkan jenazah seorang laki-laki yang gugur
di medan perang
Khaibar, hanya karena yang bersangkutan telah melakukan korupsi. Hadits beliau
yang artinya :
Dari Zaid bin Kholid, dia berkata
: Seorang laki-laki telah gugur dimedan perang Khaibar, lalu Rasulullah saw
bersabda : “ Shalatkanlah sahabat kalian tersebut “, (sedang aku sendiri enggan
mensholatkannya), karena ia telah melakukan penggelapan saat berjuang dijalan
Allah )“ ketika kami periksa barang-barangnya kami menemukan manik-manik Yahudi
yang (harganya) tidak mencapai dua dirham. (HR. Nasa’i)
Itulah sebagai gambaran, betapa
bencinya beliau Rasulullah saw, terhadap korupsi.
Disamping korupsi, suap menyuap
juga dibenci oleh Rasulullah saw. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim,
beliau pernah menyindir dengan lugas kepada Ibnu Al-Lutbiyyah, seorang utusan
beliau untuk menarik zakat kepada bani Sulaim. Hanya karena ia menerima hadiah
ketika sedang menjalankan tugas. Sindiran beliau : “ Apakah jika kamu hanya
duduk saja di rumah , bapakmu atau ibumu (tidak menjabat sebagai utusan saya) ,
hadiah itu akan datang kepadamu ?
Dari kedua riwayat di atas
menggambarkan bahwa betapa Rasulullah saw ingin mencegah prilaku korupsi secara
preventif, mengingatkan betapa jabatan yang disandang oleh seorang pejabat
negara, pemerintah maupun swasta, dapat menjadi pintu gerbang menuju perbuatan
korupsi, dan mengisyaratkan bahwa suap menyuap dengan cara halus, sekalipun
seperti pemberian hadiah atau gratifikasi kepada pejabat Negara, merupakan perbuatan
yang dibenci oleh Rasulullah saw.
Sebagaimana sabda beliau : yang artinya :
Laknat atau kutukan Allah (akan
ditimpakan) kepada orang yang menyuap dan orang yang menerima suap.
( HR. Ibnu Majah )
Hadirin kaum muslimin jama’ah
sholat jum’ah rohimakumullah.
Musuh kedua yang dihadapi bangsa
ini adalah perusakan lingkungan. Indonesia adalah salah satu Negara
yang dianugerahi Allah swt, alam yang subur dan makmur. Hutan tropis tumbuh
lebat di mana-mana.
Menurut Greenpeace, yaitu sebuah
LSM Internasional yang peduli lingkungan, hutan Indonesia yang luasnya 120 juta
hektar, kini hanya tinggal 19 juta hektar saja yang masih asri dan perawan.
Sedangkan sisanya sekitar 101 juta hektar, dalam keadaan kritis alias gundul.
Itu berarti apabila dikalkulasi rata-rata setiap hari hutan yang dihancurkan
seluas 51 km persegi. Atau kalau dihitung setiap jam, kira-kira seluas 300 kali
lapangan sepak bola. Maka dari itu Greenpeace menetapkan Indonesia sebagai Negara penghancur
hutan tercepat di dunia. Pembabatan
hutan (illegal logging) dan perusakan lingkuingan yang telah berlangsung
puluhan tahun tersebut, telah menjadi factor penyebab timbulnya musibah alam
yang silih berganti, seperti tanah longsor dan banjir bandang di musim
penghujan, atau kekeringan yang berkepanjangan dimusim kemarau. Bahkan kerugian
Negara ditaksir mencapai Rp 30-45 triliyun setiap tahunnya. Apabila pembalakan
liar tersebut tidak segera ditangani secara serius, maka dipastikan
kiamat-kiamat kecil yang menyengsarakan rakyat, akan terus berlangsung. Untuk
menggugah kesadaran kita akan bahaya tersebut, marilah kita renungkan firman
Allah swt, yang tersirat di dalam surat
Ar-Rum ayat 41 :
41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).
Juga di dalam surat Asy-Syura ayat 30 :
30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,
Ma’asyiral
muslimin rohimakumullah.
Musuh
yang ketiga adalah narkoba. Di Indonesia , narkoba merupakan komoditas bisnis
yang sangat menguntungkan. Menurut informasi yang layak dipercaya bahwa jumlah
pengguna narkoba di Indonesia
saat ini diperkirakan mencapai empat juta orang. Andaikata dalam sehari mereka
mengkonsumsi satu gram saja, maka jumlah narkoba yang dibutuhkan adalah
sebanyak empat ton. Jumlah yang begitu besar, ditambah lemahnya penegakan hokum
di Indonesia,
telah membuat para produsen dan pengedar narkoba, baik dari dalam maupun luar
negeri,berani bermain spekulasi demi mengeruk keuntungan yang berlipat ganda.
Namun apakah keuntungan yang luar biasa tersebut, sebanding dengan dampak
destruktif yang ditimbulkannya di
tengah-tengah masyarakat ? jawabannya adalah tegas “ tidak “.
Bisa
dipastikan , bahwa korban terbanyak dari barang haram dan terkutuk tersebut
adalah umat Islam. Secara eksplisit
Al-Qur’an memang tidak menyebut larangan memakai narkoba, namun secara implicit
larangan tersebut dapat ditemukan dan dipahami , antara lain dalam surat Al-Baqarah ayat 195
:
Dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan
Demikianlah
renungan spiritual atas realitas pada siang hari ini, semoga bermanfaat dalam
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt.
Hadirin
kaum muslimin jama’ah sholat Jum’ah rohimakumullah.
Untuk
khutbah yang kedua ini, sekali lagi perkenankanlah saya mengajak kepada jama’ah
sekalian, marilah kita tingkatkan pengabdian kita kepada Allah swt, dengan
senantiasa menjaga diri dari perbuatan yang melanggar aturannya, dan
membiasakan diri untuk selalu berbuat yang sesuai dengan perintah-Nya. Semua
itu hendaklah kita lakukan dengan penuh keikhlasan dan pengabdian. Insya Allah
kita akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah.
Baru
saja kita memperingati hari kemerdekaan bangsa kita yang ke 66. sudah cukup
lama kita merdeka, cukup lama kita terbebas dari kejamnya para kaum penjajah.
Namun sudahkah kita merasakan nikmatnya kemerdekaan selama ini. Saya rasa belum
sepenuhnya. Hanya orang-orang tertentu yang sudah bisa merasakannya. Itulah
bangsa kita, di mata dunia mengatakan bahwa rakyatnya sejahtera, tapi
kenyataannya masih banyak rakyat yang menderita. Oleh sebab itu marilah kita
akhiri pertemuan yang mulia ini, dengan memohon kehadirat Allah swt dengan khusyu’
, tawadhu’ , serta tadhorru’, semoga Allah swt berkenan memberikan kepada kita,
keberanian, keteguhan iman, sehingga kita diberi kemampuan untuk memerangi tiga
musuh tersebut, yang sangat membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.